Laporan The Deloitte Economic Review menyebutkan bahwa pasar properti akan mengalami masa suram dimana harga-harga rumah akan melorot sekitar lima persen tahun ini, menyusul kasus Northern Rocks.

"Krisis keuangan global yang diikuti 'credit crunch' telah mengakhiri periode kemudahan kredit yang akhir-akhir ini menjadi landasan bagi cepatnya laju kenaikan harga rumah," ujar Roger Bootle, penasihat ekonomi Deloitte.

George Soros, filantropis miliuner kelahiran Hungaria, saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada pekan lalu mengatakan bahwa sangat sulit untuk menghindari resesi ekonomi baik di Amerika Serikat (AS) maupun Inggris.

Harga rumah di Inggris telah terapresiasi sebanyak yang dialami AS. Ada kemiripan diantara keduanya, sehingga Inggris bukan tidak mungkin akan tertular ancaman resesi ekonomi yang tengah menghadang AS saat ini, ujarnya.

Sementara itu, pemerhati perekonomian Inggris asal Indonesia, Muslimin Anwar, berpendapat bahwa Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) perlu mempertimbangkan secara serius kemungkinan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Komite Kebijakan Moneter pada tanggal 7 Februari mendatang.

"Pertumbuhan ekonomi Inggris pada tahun ini akan turun menjadi sekitar dua persen dari 3,1 persen tahun lalu," ujar doktor moneter lulusan Brunel University, London.

Ekonom Bank Indonesia berpendapat bahwa BoE merasa khawatir terhadap inflasi, serta pertumbuhannya yang akan menurunkan suku bunga. "Inflasi sejatinya disebabkan oleh meningkatnya harga minyak dan bahan makan. Inflasi inti di Inggris saat ini relatif stabil," ujarnya.

Salah satu penyumbang perlambatan ekonomi Inggris adalah pertumbuhan ekspor Inggris yang diperkirakan tidak akan menggembirakan dikarenakan perlambatan ekonomi di AS, ujar Muslimin

Adanya resesi ekonomi kemungkinan berdampak pada ekspor Indonesia ke Inggris, mantan Mahasiswa Utama Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, "Ada kemungkinan ekspor Indonesia ke negara ini mengalami sedikit penurunan disebabkan pendapatan riil penduduknya yang juga menurun, sehingga mengurangi daya beli."